🎋 Motif Ragam Hias Sumatera Utara
SukuBatak di Sumatera Utara memiliki batik unggulan yakni motif gorga. Motif ini terdiri dari ukiran yang menjadi hiasan di rumah adat Toba. Biasanya diletakkan di area luar rumah. Batik Gorga dibuat dengan memadukan 3 warna hitam, merah, dan putih. 22.
DinamikaKerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah (Apr 2016) . Pemanfaatan Ragam Hias Etnik Sumatera Utara Untuk Pengembangan Motif Batik
diSumatera Utara, dapat dilihat dalam bentuk rumah tradisional. bagian atas serta ragam hias dan arti simbolik pada bangunan rumah Bolon Simalungun (Gambar 1). Kemudian unsur-unsur bangunan berdasarkan prinsip seni rupa yang diterpakan motif, garis, bidang, warna, teknik pembuatan dan sebagainya; sedangkan arti makna simbolik dari
motifukiran kayu sumatera. trophy timah merupakan salah satu bentuk penghargaan dari perusahaan/instansi atau sebuah event, juga dapat digunakan sebagai souvenir atau kenang-kenangan. Produk yang dibuat oleh Golden Plakat antara lain medali, plakat akrilik, plakat kayu, plakat timah, plakat resin, plakat logam, plakat grafir, trophy timah dan
1Ragam Hias dari daerah Sumatera Utara: Motif dan ragam kain tenun ikat Timor tengah selatan: 10.Ragam Hias dari daerah papua Papua memiliki batik dengan motif-motifnya yang khas dan banyak diminati lokal maupun mancanegara. Dibandingkan dengan corak batik dari daerah lainnya di Jawa, batik Papua memiliki perbedaan corak yang cukup mencolok.
Ragamhias di Sumatera Utara memiliki beragam jenis sesuai dari etnis yang mewarisinya seperti tujuh sub Etnis Batak Toba, Batak Simalungun, Batak Karo, Batak Angkola Mandailing, Batak Pakpak Dairi, Melayu, dan Nias. Karakter motif dari ragam hias dianalisis dan dibandingkan dengan referensi visual yang ada pada buku-buku yang telah ada
ragamhias Sumatera Utara sebagai aspek disainnya. Ragam hias Sumatera Utara sangat variatif karena berasal dari berbagai suku bangsa. Dengan kondisi pluralis tersebut perlu dikembangkan desain yang memenuhi tuntutan konsumen melalui stilir motifsebagai berikat : Penciptaan motif baru dengan cara mengambil bentuk dari alam langsung seperti manusia,
Hasilpenilaian menunjukkan pemanfaatan ragam hias etnik Sumatera Utara layak untuk diproduksi menjadi produk batik yang menarik sehingga menambahkhasanah batik Indonesia. Yang apabila diaplikasikan sebagai produk selain untuk pelestarian juga memantapkan identitas daerah yang akan mewujudkan serta merupakan lahan peningkatan SDM dan
Ragamhias geometris ini dijumpai hampir diseluruh wilayah Indonesia seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Mulanya, ragam hias ini berupa motif guratan mengikuti bentuk benda yang dihias. Kemudian, ragam hias dikembangkan sebagai motif ukiran, pahatan, dan cetakan. Ragam Hias Flora. Ragam hias flora menggunakan figur tumbuhan
Untukitu perlu adanya pengembangan-pengembangan eksistensi batik baik dibidang teknologi maupun disain dan pemasaran melalui penanganan UKM-nya.Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan perancangan disain batik dengan unsur-unsur ragam hias Sumatera Utara sebagai aspek disainnya. Ragam hias Suma/era Utara sangat variatif karena berasal dari
PemanfaatanRagam Hias Etnik Sumatera Utara Untuk Pengembangan Motif Batik Batik hasil teknik pendekorasian kain adalah produk seni rupa Indonesia dengan teknik pewarnaan rintang, menggunakan Ii/in batik sebagai bahan perintangnya.
Ragamhias Sumatera Utara sangat variatif karena berasal dari berbagai suku bangsa. Dengan kondisi pluralis tersebut perlu dikembangkan desain yang memenuhi tuntutan konsumen melalui stilir motif. Penciptaan motif baru dengan cara mengambil bentuk dari alam langsung seperti manusia, flora fauna.
vdWCzjC. Abstract Read online Batik hasil teknik pendekorasian kain adalah produk seni rupa Indonesia dengan teknik pewarnaan rintang, menggunakan Ii/in batik sebagai bahan perintangnya. Dengan demikian Batiksebagai salah satu produk kerajinan merupakan aset budaya yang perlu dilestarikan keberadaannya. Untuk itu perlu adanya pengembangan-pengembangan eksistensi batik baik dibidang teknologi maupun disain dan pemasaran melalui penanganan mencapai tujuan tersebut dilakukan perancangan disain batik dengan unsur-unsur ragam hias Sumatera Utara sebagai aspek disainnya. Ragam hias Suma/era Utara sangat variatif karena berasal dari berbagai suku bangsa. Dengan kondisi pluralis tersebut perlu dikembangkan desain yang memenuhi tuntutan konsumen melalui stilir motif sebagai berikut Penciptaan motif baru dengan cara mengambil bentuk dari alam langsung seperti manusia, flora fauna; penciptaan motif baru dengan cara mengembangkan motif-motif yang sudah ada menjadi motif baru, dan Menggabungkan keduanya seperti motif dari alam dan motif-motif yang sudah adaHasil rancangan diaplikasikan sebagai prototipe produk dan diseminasikan dalam bentuk peragaan prototipe produk, pengenalan teknologi batik dan penilaian terhadap aplikasi rancangan prototype produk. Hasil penilaian menunjukkan pemanfaatan ragam hias etnik Sumatera Utara layak untuk diproduksi menjadi produk batik yang menarik sehingga menambahkhasanah batik Indonesia. Yang apabila diaplikasikan sebagai produk selain untuk pelestarian juga memantapkan identitas daerah yang akan mewujudkan serta merupakan lahan peningkatan SDM dan terbentuknya wirausaha baru bidang hasil teknik pendekorasian kain adalah produk seni rupa Indonesia dengan teknik pewarnaan rintang, menggunakan Ii/in batik sebagai bahan perintangnya. Dengan demikian Batiksebagai salah satu produk kerajinan merupakan aset budaya yang perlu dilestarikan keberadaannya. Untuk itu perlu adanya pengembangan-pengembangan eksistensi batik baik dibidang teknologi maupun disain dan pemasaran melalui penanganan mencapai tujuan tersebut dilakukan perancangan disain batik dengan unsur-unsur ragam hias Sumatera Utara sebagai aspek disainnya. Ragam hias Suma/era Utara sangat variatif karena berasal dari berbagai suku bangsa. Dengan kondisi pluralis tersebut perlu dikembangkan desain yang memenuhi tuntutan konsumen melalui stilir motif sebagai berikut Penciptaan motif baru dengan cara mengambil bentuk dari alam langsung seperti manusia, flora fauna; penciptaan motif baru dengan cara mengembangkan motif-motif yang sudah ada menjadi motif baru, dan Menggabungkan keduanya seperti motif dari alam dan motif-motif yang sudah adaHasil rancangan diaplikasikan sebagai prototipe produk dan diseminasikan dalam bentuk peragaan prototipe produk, pengenalan teknologi batik dan penilaian terhadap aplikasi rancangan prototype produk. Hasil penilaian menunjukkan pemanfaatan ragam hias etnik Sumatera Utara layak untuk diproduksi menjadi produk batik yang menarik sehingga menambahkhasanah batik Indonesia. Yang apabila diaplikasikan sebagai produk selain untuk pelestarian juga memantapkan identitas daerah yang akan mewujudkan serta merupakan lahan peningkatan SDM dan terbentuknya wirausaha baru bidang batik. Keywords
5. Aneka bentuk pola dasar Hiasan Pinggir Dalam studi pustaka dan penggunaan di lapangan, terdapat puluhan bentuk pola dasar hiasan pinggir yang pernah digunakan dari pola dasar bentuk klasik, modern sampai pola dasar bentuk-bentuk populer masa kini. Secara garis besar pola tersebut adalah pola empat persegi panjang horizontal dan vertikal, pola bulat, oval, bentuk daun keladi, dan kombinasi pola-pola persegi dengan pola-pola oval. Beberapa contoh pola tersebut adalah sebagai berikut NB Masih ada puluhan pola dasar hiasan pinggir yang sudah diinventarisasi 6. Ragam Hias Ornament Ragam hias adalah suatu jenis karya seni rupa yang berfungsi menghias produk- produk lain di mana dia ditempatkan. Dalam Bahasa Inggris disebut ornament. Hoop, 1949- 8, menjelaskan tentang orrnamen sebagai ” debetekenis Van een Hoop siermotief is niet makkelijk in en enkel woord weer te geven dikwijls is die betekenis zelfs in he geheel Zeker ”, dan dalam bahasa Inggris ditulis, “ The significance of ornamental design cannot easely be explained in a few word Quite often it ”s meaning is not by any mean certain ”. Dari ungkapan kedua bahasa ini, dalam pemikiran Van Der Hoop, baik istilah ragam hias maupun jika dirujuk dari kata ornament maupun siermotiven, tidak mudah didefenisikan. Live Search Maret 2008 mengemukakan 4 defenisi yaitu 1 Something that decorates or add beauty to something else. 2 Decorative object; a small decorative object displayed for beauty. 3 Decoration, or decotative quality, 4 Embleshing note a note or set of notes add to embleshing a melody or harmony. Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa ragam hias ornament adalah gambar-gambar hiasan yang memperindah suatu produk rupa. 7. Sumatera Utara Provinsi Sumatera Utara, terletak antara 1° - 4° lintang utara dan 98° - 100° bujur timur, merupakan wilayah yang berbatasan di sebelah utara dengan Propinsi Nangroe Aceh Darussalam NAD, di sebelah timur dengan Selat Malaka, di sebelah selatan dengan Propinsi Riau dan Propinsi Sumatera Barat, dan di sebelah barat dengan Samudera Indonesia. Wilayah Propinsi ini mencakup areal seluas kilometer persegi . Masyarakatnya terdiri atas 7 suku asli daerah seperti Melayu, Nias, Batak Toba, Pakpak, Karo, Simalungun, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan Sipirok, Angkola, Padang Bolak, Mandailing, ditambah suku pendatang yang telah lama menetap, seperti Jawa dan Minang, yang masing-masing memiliki kebudayaan dan adat istiadatnya sendiri. Dengan dukungan multi etnis ini, masyarakat Sumatera Utara memiliki kekayaan budaya baik dalam bentuk adat istiadat, tradisi, kesenian, dan bahasa. Di bidang seni rupa, kekayaan budaya masyarakat etnis ini dapat dilihat dari peninggalan-peninggalan seni budaya masa lalu seperti rumah adat, tenunan, alat-alat keperluan sehari-hari yang berbentuk khas, aksara etnis, dan ragam hias yang beranekaragam yang terdapat pada beberapa jenis produk. 8. Ragam Hias Sumatera Utara Berdasarkan pengertian umum ornamen tersebut di atas maka dapat diidentifikasi aneka jenis ragam hias etnis di Sumatera Utara yaitu aneka hiasan visual pada berbagai produk kebutuhan hidup sehari- hari. Dalam bahasa Batak Toba disebut “Gorga”, dan dalam bahasa batak Karo, “Gerga”. Berdasarkan pola penggambarannya, Sirait, dkk, 1980-6 , mengelompokkan ragam hias di Sumatera Utara dalam lima kategori yaitu berdasarkan pola bentuk gambarnya yaitu - pola bentuk manusia, - pola bentuk hewan, pola bentuk raksasa. pola bentuk tumbuh-tumbuhan, pola bentuk geometris , pola bentuk, kosmos atau alam” 9. Penelitian Pendahuluan
Abstract Batik hasil teknik pendekorasian kain adalah produk seni rupa Indonesia dengan teknik pewarnaan rintang, menggunakan Ii/in batik sebagai bahan perintangnya. Dengan demikian Batiksebagai salah satu produk kerajinan merupakan aset budaya yang perlu dilestarikan keberadaannya. Untuk itu perlu adanya pengembangan-pengembangan eksistensi batik baik dibidang teknologi maupun disain dan pemasaran melalui penanganan mencapai tujuan tersebut dilakukan perancangan disain batik dengan unsur-unsur ragam hias Sumatera Utara sebagai aspek disainnya. Ragam hias Suma/era Utara sangat variatif karena berasal dari berbagai suku bangsa. Dengan kondisi pluralis tersebut perlu dikembangkan desain yang memenuhi tuntutan konsumen melalui stilir motif sebagai berikut Penciptaan motif baru dengan cara mengambil bentuk dari alam langsung seperti manusia, flora fauna; penciptaan motif baru dengan cara mengembangkan motif-motif yang sudah ada menjadi motif baru, dan Menggabungkan keduanya seperti motif dari alam dan motif-motif yang sudah adaHasil rancangan diaplikasikan sebagai prototipe produk dan diseminasikan dalam bentuk peragaan prototipe produk, pengenalan teknologi batik dan penilaian terhadap aplikasi rancangan prototype produk. Hasil penilaian menunjukkan pemanfaatan ragam hias etnik Sumatera Utara layak untuk diproduksi menjadi produk batik yang menarik sehingga menambahkhasanah batik Indonesia. Yang apabila diaplikasikan sebagai produk selain untuk pelestarian juga memantapkan identitas daerah yang akan mewujudkan serta merupakan lahan peningkatan SDM dan terbentuknya wirausaha baru bidang hasil teknik pendekorasian kain adalah produk seni rupa Indonesia dengan teknik pewarnaan rintang, menggunakan Ii/in batik sebagai bahan perintangnya. Dengan demikian Batiksebagai salah satu produk kerajinan merupakan aset budaya yang perlu dilestarikan keberadaannya. Untuk itu perlu adanya pengembangan-pengembangan eksistensi batik baik dibidang teknologi maupun disain dan pemasaran melalui penanganan mencapai tujuan tersebut dilakukan perancangan disain batik dengan unsur-unsur ragam hias Sumatera Utara sebagai aspek disainnya. Ragam hias Suma/era Utara sangat variatif karena berasal dari berbagai suku bangsa. Dengan kondisi pluralis tersebut perlu dikembangkan desain yang memenuhi tuntutan konsumen melalui stilir motif sebagai berikut Penciptaan motif baru dengan cara mengambil bentuk dari alam langsung seperti manusia, flora fauna; penciptaan motif baru dengan cara mengembangkan motif-motif yang sudah ada menjadi motif baru, dan Menggabungkan keduanya seperti motif dari alam dan motif-motif yang sudah adaHasil rancangan diaplikasikan sebagai prototipe produk dan diseminasikan dalam bentuk peragaan prototipe produk, pengenalan teknologi batik dan penilaian terhadap aplikasi rancangan prototype produk. Hasil penilaian menunjukkan pemanfaatan ragam hias etnik Sumatera Utara layak untuk diproduksi menjadi produk batik yang menarik sehingga menambahkhasanah batik Indonesia. Yang apabila diaplikasikan sebagai produk selain untuk pelestarian juga memantapkan identitas daerah yang akan mewujudkan serta merupakan lahan peningkatan SDM dan terbentuknya wirausaha baru bidang batik.
motif ragam hias sumatera utara